kumpulan tulisan
RAHASIA SUKSES GI JOE
7 UP DAN FIDO DIDO
MEREK DAN MANFAATNYA BAGI PEMASARAN
Dalam kehidupan sehari hari kita saat ini, hampir selalu kita dikelilingi oleh berbagai merek (brand). Lihat saja, kita tidur diatas kasur bermerk. Saat kita bangun dan mandi pagi, kita gunakan sabun bermerk Lux ataupun Nuvo. Menggosok gigi dengan pasta gigi Pepsodent atau Enzim. Keramas dengan Shampoo Sunsilk atau Pantene. Baju yang kita kenakan juga memiliki merek Batik Keris atau Zara. Saat sarapan kita menikmati secangkir teh Sari Wangi atau kopi Nescafe, sambil makan roti Sari Roti atau roti produksi rumahan bermerek Sally roti. Saat berpergian kita gunakan kendaraan entah motor Suzuki ataupun mobil Toyota Innova. Diperjalananpun kita juga melihat papan iklan dengen berbagai merek. Saat haus dijalan, tak lupa kita beli minuman Teh Botol ataupun merasakan segarnya Minutes Maid
Mengapa hal ini dapat terjadi ? Karena saat ini hampir semua barang yang diproduksi oleh suatu produsen pasti memiliki merek. Bahkan barang barang komoditaspun seperti gula, beras, dan garam-pun, saat ini juga telah diberi merek.
Apakah merek (brand) itu ? Menurut, Philip Kottler,seorang pakar ilmu pemasaran modern, Merek (brand) adalah sebuah nama, istilah , lambang, atau rancangan (atau kombinasi dari semuanya)yang dimaksudkan untuk menyatakan barang atau jasa dari suatu penjual dan untuk membedakan dari para pesaingnya. Biasanya merek yang kiota kenal berupa suatu logo beserta perangkat perangkatnya (yang berupa tulisan, warna, bentuk dsb)
Dalam pemasaran, merek memiliki kedudukan yang sangat penting. Dengan merek konsumen dapat membedakan antara suatu produk dengan produk lainnya. Biasanya konsumen akan membeli sesuatu yang telah mereka kenal sebelumnya. Merek yang terkenal akan cenderung untuk dipilih oleh konsumen, karena mereka merasa aman dengan sesuatu yang mereka kenal. Melalui merek, konsumen dapat dengan mudah dapat membedakan kesan kualitas antara suatu produk dengan produk lainnya. Selain itu, Merek yang kuat akan memberikan rasa percaya diri bagi konsumen dalam mengambil keputusan saat melakukan pembelian.
Sesungguhnya perang pemasaran merupakan perang antar merek ! Pengusaha menyadari bahwa merek merupakan aset perusahaan yang sangat bernilai. Bahkan mereka juga semakin sadar bahwa salah satu cara untuk menguasai pasar adalah dengan memiliki merek yang dominan di pasar.
Stephen King, seorang praktisi pemasaran dari Inggris menyatakan bahwa produk adalah sesuatu yang dibuat di pabrik, sedangkan merek adalah sesuatu yang dibeli konsumen. Produk bisa ditiru kompetitor sedangkan merek itu unik. Produk bisa dengan cepat ketinggalan zaman, sedangkan merek yang berhasil tak terhingga masanya.
Kutipan diatas nampaknya benar sekali. Coba kita lihat umur Coca Cola sudah lebih dari 100 tahun sejak pertama kali diluncurkan ke pasar. Sabun Ivory diluncurkan ke pasar tahun 1881. Di Indonesia sendiri banyak produk yang umurnya sudah lebih dari seperempat abad, misalnya Teh Botol Sosro, SuperMi, Sido Muncul, dsb. Mereka tetap eksis, meskipun banyak pemain lain yang memasuki kategori produk yang sama.
Di Indonesia sendiri banyak juga merek yang mati atau redup dari pasaran. misalnya saja Green Spot dan 7UP yang di era 70an sangat populer sebagai minuman ringan, sekarang akan sangat sulit untuk ditemukan. Contoh lainnya adalah Salam Mie ataupun Mie Selera Rakyat di kategori mi instant.
Nah agar merek dapat bertahan dan dapat beradaptasi dengan perubahan, merek harus dirawat dan memerlukan komitmen dari manajemen puncak. Membangun merek (brand building) bukanlah pekerjaan mudah dan tentunya juga memerlukan sumber daya memadai (baik berupa tim yang mengelola, strategi maupun anggaran promosi). Membangun dan memelihara brand juga memerlukan kesiapan untuk berpikiran jangka panjang dan mengesampingkan tujuan jangaka pendek. Karena ada kalanya aktifitas yang mengejar profit jangka pendek semata secara tidak langsung dapat menghancurkan strategi jangka panjang merek yang bersangkutan.
Untuk itu, jagalah merek anda. Rencanakan merek anda (brand plan) dengan sebaik baiknya, agar merek anda dapat menjadi pundi pundi uang anda secara berkesinambungan.
Kiat bagaimana membuat merek dan bagaimana membangun merek akan disampaikan dalam tulisan kolom berikutnya.
Secara tidak sengaja saya menemukan bebrapa buku lawas yang dulu kerap menemani saya disaat senggang, salah satunya adalah buku yang menceritakan mengenai kisah hidup seorang samurai handal yang bernama Miyamoto Musashi yang hidup di tahun 1600-an.Musashi yang dikenal sebagai "the lone samurai" ini merupakan seorang otodidak yang mampu secara cepat menyerap ilmu perpedangan hingga akhirnya mampu menjadikannya seorang samurai sejati.
Ada beberapa prinsip yang diajarkan oleh Musashi ini yang cukup relevan dengan dunia pemasaran atau bisnis yang menurut beberapa penulis memang memiliki kesamaan dengan dunia perang.
Prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip Pengenalan diri sendiri dan lawan. Prinsip ini mengajarkan kita untuk benar benar memahami mengenai keunggulan dan kelemahan diri kita dan lawan kita. Prinsip ini juga sama dengan prinsip yang diajarkan oleh Sun Tzu, seorang ahli strategi perang yang hidup di jaman Cina Klasik yang menyatakan bahwa pengenalan terhadap diri sendiri, lawan dan medan tempat terjadinya pertempuran merupakan awal dari kemenangan perang.Dalam berbisnis, kita mengenal adanya analisa SWOT yang mengharuskan kita bisa mengenalikekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman terhadp diri kita baik oleh lawan ataupun lingkungan. Kitapun juga dituntut untuk melakukan competitive analysis yang mencoba untukmengupas tuntas strategi lawan, mulai dari produk, harga jual mereka, hingga strategi promosi yang mereka lakukan. Dan yang terpentingkita juga wajib mengenali secara rinci pelanggan kita. Nah Sudahkan anda menjalankan prinsip ini ?
2. Prinsip Penguasaan Terhadap Fakta. Prinsip ini sebenarnya berkaitan erat dengan kemampuan kita dalam menganalisa situasi untuk mengambil keputusan. Fakta setidaknya akan menghindarkan kita dari kesalahan mengambil keputusan berdasarkan perkiraan atau asumsi semata.Dalam dunia usaha dikenal apa yang disebut Market research. Nah melalui market research ini kita dapat menggali fakta fakta yang ada dilapangan sebagai bahan kita dalam membuat strategi bisnis. Data yang akurat akan memberikan pemahaman yang lebih baik terhadap pasar. Pemahaman terhadap data demografis dan psikografis konsumen akan memberikan masukan yang positif bagi pemasar dalam perancangan strategi komunikasinya.
3.Prinsip Kemampuan Mengendalikan Pikiran Lawan. Prinsip ini pada dasarnya mengajarkan kita untuk tetap inovatif. Melakukan suatu hal yang tidak terduga, sehingga apa yang kita lakukan tidak dapat dengan mudah ditebak oleh lawan. Musashi mengajarkan kita untuk pandai dalam memprovokasi pikiran lawan, melakuan pengecohan hingga pembuyarkan konsentrasi lawan dan sebagainya.Program Diskon atau Program promosi berhadiah sebenarnya merupakan strategi untuk membuyarkan kesadaran konsumen. Tulisan diskon atau sale yang mencolok akan menyebabkan rasionalitas konsumen menjadi menurun dan tergesa gesa untuk segera membeli barang yang didiskon. Dalam iklan, kita sering melihat adanya artis yang memberikan testimoni terhadap suatu brand, hal ini sebenarnya juga merupakan strategi yang membuyarkan pikiran konsumen. Sadarkah anda bahwa selama ini pikiran anda telah dibuyarkan oleh prinsip yang diajarkan oleh Sang Samurai ?
4.Pentingnya Timing. Timing atau yang dikenal juga dengan momentum ini memiliki daya dorong yang cukup besar untuk keberhasilan suatu pertempuran. Prinsip Timing ini dapat dicontohkan dengan maraknya iklan yang dipasang para retailer barang elektronik ataupun hypermarket pada hari Jumat atau Sabtu di Harian Kompas misalnya. Timing ini cukup tepat karena biasanya konsumen akan membelanjakan uang mereka pada week end dengan mengunjungi pusat pusat perbelanjaan.
5. Prinsip Berlatih dan terus berlatih. Untuk menjadi seorang expert diperlukan jam terbang.Demikian juga dalam bisnis. Jatuh bangun sudah merupakan hal yang biasa Namun yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi kejatuhan tersebut. Kalau tidak salah, pada tahun 1990an pernah dilakukan suatu penelitian di Jerman Barat yang menemukan bahwa untuk menjadi seorang expert di bidangnya diperlukan latihan selama 10 ribu jam.
Jangan dikira brand brand market leader berdiam diri saat mereka telah menjadi pemenang, mereka terus mencari marketing tool terbaru dan mencobanya dalam marketing campaign mereka. Lihatlah Coca Cola yang terus inovatif dalam kampanye pemasarannya yang membuat kita berdecak kagum, seolah mereka tidak pernah kehabisan ide, Demikian juga dengan brand brand unilever yang terus melakukan inovasi terhdap produk produknya. DI Indonesia dulu hanya ada 1 varian Pepsodent, kini mereka memiliki belasan varian dan bahkan juga telah masuk ke area pasta gigi untuk pemilik gigi sensitive. Nah semoga pemaparan singkat ini dapat memberikan inspirasi untuk terus berkreasi dengan menjalankan ke lima prinsip sukses Musashi, sehingga bisnis anda akan semakin bertambah maju.
PERANAN SAMPLING DALAM PEMASARAN
Dalam dunia pemasaran, kegiatan sampling merupakan salah satu aktivitas yang lazim dijalankan. Saat ini hampir sebagian besar produsen melakukan sampling kepada konsumen saat mereka melakukan peluncuran produk barunya.Apakah kegiatan sampling itu ? Sampling adalah suatu aktivitas untuk membagi bagikan sample (contoh produk) kepada konsumen, dengan tujuan agar konsumen dapat “mencoba” produk baru tersebut secara langsung. Dengan mencoba produk baru tersebut, bilamana konsumen yang bersangkutan cocok,maka ada kemungkinan untuk melakukan pembelian terhadap produk tersebut.
Kegiatan sampling diharapkan akan dapat mengalihkan produk/merek yang biasa gunakan sebelumnya ke produk yang memberikan sample itu.Biasanya sampling diadakan untuk mendukung launching produk yang baru masuk pasar dan sedang giat giatnya melakukan komunikasi pemasaran. Dengan sampling konsumen bukan hanya mengetahui (aware) adanya produk baru tetapi juga dapat merasakan (experiencing) produk baru tersebut. Saat ini orang yang mendapatkan sample product bahkan juga diharapkan untuk share melalui social media yang dimilikinya.Aktivitas sampling sepertinya sudah sangat melekat dengan produk produk Fast Moving Consumer Goods baik itu makanan, minuman ataupun rokok. Biasanya pihak produsen akan bekerjasama dengan pihak Event Organizer untuk melakukan sampling konsumen di lokasi lokasi yang strategis yang disesuaikan dengan target market produk tersebut.Beberapa contoh dapat dikemukakan, misal produk yang ditujukan untuk anak sekolah seperti biskuit, permen dan minuman biasanya melakukan sampling di sekolah sekolah. Sedangkan produk untuk para pekerja biasanya dilakukan di gedung perkantoran. Namun tak jarang juga sampling dilakukan di lokasi lokasi umum seperti terminal, stadion, pusat perbelanjaan dan sebagainya. Beberapa waktu lalu bahkan ada produsen minuman serbuk yang menyisipkann produk samplenya via majalah.
Produk sample yang dibagikan juga sangat beragam, ada produsen yang sengaja memproduksi kemasan khusus sample. Ada juga yang memang hanya memberikan porsi kecil kepada konsumennya dalam satuan curah. Namun disisi lain ada produsen juga yang memberikan dalam kemasan aslinya.Dalam industri otomotif, sebenarnya prinsip sampling juga telah diterapkan sejak lama, yaitu melalui mekanisme test drive. Dengan adanya test drive, calon pembeli kendaraan bermotor, bukan hanya dapat melihat, tetapi juga dapat mencoba mengemudikan kendaraan tersebut. Bahkan ada beberapa ATPM yang menawarkan kepada prospeknya untuk melakukan test drive bukan hanya di arena test drive tetapi hingga menyusuri jalan raya.
Kegiatan sampling juga dapat diterapkan dalam berbagai bidang usaha lain. Misal dalam usaha tempat makan, biasanya pihak pengelola akan membagi bagikan kupon voucher kepada pelanggan barunya. Sehingga dengan voucher tersebut pelanggan akan mau untuk mencoba tempat makan, merasakan suasana dan pelayanan dengan potongan harga tertentu. Hal serupa juga dilakukan pada bisnis pendidikan seperti kursus bahasa dan sejenisnya, biasanya mereka memberikan kupon untuk free trial selama 2x pertemuan, sehingga calon siswa dapat merasakan suasana pembelajaran di tempat itu. Dengan semakin ketatnya persaingan usaha saat ini, menyebabkan sampling dipandang sebagai suatu aktifitas yang mesti dijalankan apabila produk baru ingin dikenal masyarakat. Meskipun anggaran yang dikeluarkan untuk kegiatan ini cukup besar tetapi pihak dunia usaha tetap rela melakukannya.Nah Sudahkan anda melakukan sampling untuk mengembangkan bisnis anda?
APA CORE VALUE BISNIS ANDA?
Core Value atau Nilai Nilai utama yang dimiliki seseorang memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Core Value ini dapat diibaratkan sebagai bintang penuntun atau juga kompas penunjuk jalan yang mengarahkan setiap langkah kaki kita dalam mengarungi samudera kehidupan.
Perusahaan sebenarnya juga dapat diumpamakan sebagai seorang manusia, Ia juga memiliki Core Value atau Nilai Nilai Utama yang menjadi pegangan para pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan. Biasanya Corporate (Core) Values ini merupakan cerminan nilai nilai yang dianut oleh para founders perusahaan itu. Sejalan dengan waktu dan perkembangan perusahaan, maka nilai nilai ini dikomunikasikan kepada kepada para karyawan dan generasi berikutnya melalui program internalisasi nilai. Hal ini sangat penting seperti yang diungkapkan oleh Terrence E. Deal / Allan A. Kennedy dalam bukunya masyhur, Corporate Culture, jika karyawan tahu untuk apa perusahaan itu didirikan, maka mereka jauh lebih memungkinkan untuk membuat keputusan yang akan mendukung standar tersebut. Hal ini seperti diungkapkan oleh Robert Haas (CEO Levis Strauss) bahwa nilai nilai/values adalah dasar dari budaya perusahaan. Sebagai inti dari filosofi perusahaan untuk mencapai kesuksesan, nilai-nilai memberikan arah bagi semua karyawan dan sebagai pedoman untuk perilaku sehari-hari mereka.
Core Value ini akan menjadi penuntun bagi pemimpin perusahaan dalam mengambil keputusan, apakah keputusan ini sejalan dengan core value atau malah bertentangan. Ron E Disney Co Founder Walt Disney Company pernah menyatakan Its Not Hard To Make Decision Once You Know What Your Values Are. Jadi memahami Values secara sungguh sungguh akan memudahkan perusahaan dalam mengambil berbagai langkah strategis. Setiap keputusan akan ditempuh akan difilter dengan nilai-nilai perusahaan.
Dalam tulisan ini, saya akan mengupas studi kasus dari sebuah brand minuman di AS. Brand ini mempercayai bahwa dengan berbuat baik maka hal yang baik juga akan kembali padamu. Demikian pula sebaliknya. Mereka mempercayai adanya Karma. Karma inilah yang menjadi core value, yang menjadi landasan sebuah Brand bernama KARMA yang diproduksi oleh : Karma Culture LLC, sebuah perusahaan minuman di AS. Brand Karma dikenal sebagai brand yang menawarkan berbagai benefit bagi para konsumennya. Mulai dari bahan baku alami, asupan nutrisi hingga kemasan khusus yang menjamin kualitas produknya.Yuk kita simak apa saja benefitnya itu. Karma Karma Wellness Water yang terdiri dari 5 varian ini, yaitu: Elderberry Starfruit, Cranberry Lime, Orange Mango, Passionfruit Green tea dan Pineapple coconut ini menjanjikan 6x the active ingredients dibandingkan dengan minuman premix vitamin waters lainnya. Karma Wellness merupakan minuman yang mengandung antioxidants dan superfruits yang diperoleh dari berbagai belahan dunia, seperti : ekstrak akar Ashwagandha (Withania somnifera), Panax ginseng, ekstrak daun Yerba Mate (Ilex paraguariensis), ekstrak Spirulina (Arthrospira platensis), ekstrak Anggur, ekstrak Acai, ekstrak Pomegranate dan lain lain yang kaya kan manfaat untuk menjaga stamina tubuh.
Karma wellness Water juga melakukan klaim bahwa produknya bebas Gluten dan bebas Lactose serta Non GMO (GMO adalah kepanjangan dari Geneticaly Modified Organism yaitu organisme yang telah direkayasa secara genetika). Jadi produk Karma merupakan produk natural tanpa rekayasa genetik, yang konon lebih aman dan sehat bagi tubuh dan juga aman bagi para vegetarian atau Vegan. Selain itu Karma wellness water juga mengandung berbagai Vitamin seperti Vitamin A, B Kompleks, D dan E yang mencapai 110% dan memberikan 20 Kalori. Satu lagi yang menjadi yang menjadi daya tarik produk ini adalah jaminan bahwa tutup botol Karma yang dipatenkan itu mampu melindungi kandungan bahan aktifnya sehingga mampu memberikan manfaat yang lebih optimal sebelum produk dikonsumsi. Untuk produk anak anak, mereka juga menawarkan produk tanpa pengawet, pewarna dan pemanis buatan. Dalam studi kasus ini jelas terlihat bahwa brand KARMA yang memiliki Nilai Utama (Core Value): "if you do something positive---for others, or for yourself---you'll get something positive back in return", mendorong mereka untuk inovasi dan memunculkan produk yang sehat, aman dan memberikan berbagai manfaat positif bagi konsumennya. Nah sudahkah anda memiliki core value perusahaan anda serta mengimplemantasikannya dalam strategi produk atau bisnis anda ?